Pendapatan Jasa Meningkat 17,8% YoY, Penopang Kinerja RMKE pada 3Q 2024

Jakarta, MinergyNews– PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,76 triliun hingga September 2024. Pendapatan usaha ini ditopang oleh pendapatan usaha dari segmen jasa yang meningkat sebesar 17,8% YoY pada 3Q 2024. Hingga September 2024, RMKE telah membukukan pendapatan usaha dari segmen ini sebesar Rp536,2 miliar.

Peningkatan volume jasa angkutan batubara pada 3Q 2024 ini berhasil mengurangi dampak penurunan pada semester pertama tahun 2024. Dari segmen penjualan batubara, RMKE berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,2 triliun atau cenderung stabil hal ini ditopang oleh kenaikan volume walau harga batubara cenderung turun. RMKE telah berhasil menjual 2,1 juta batubara hingga September 2024 atau meningkat sebesar 14,1% YoY namun harga jual batubara mengalami normalisasi sebesar 12,3% YoY.

RMKE membukukan laba kotor sebesar Rp310,1 miliar hingga September 2024. Segmen jasa juga menjadi penopang pada 3Q 2024 dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 0,4% YoY. Dengan pertumbuhan segmen jasa ini, RMKE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp177,2 miliar hingga September 2024. Pencapaian laba bersih tersebut juga mendukung RMKE untuk meningkatkan modal usaha sebesar 9,8% YoY menjadi Rp1,6 triliun.

Perseroan juga berhasil menurunkan utang finansial sebesar 19,2% YoY menjadi Rp410,3 miliar dan menjaga rasio-rasio keuangan yang sesuai ketentuan perjanjian kredit dengan rasio utang terhadap modal (DER) sebesar 0,25 kali.

Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra mengatakan bahwa dengan kinerja yang terus membaik di setiap kuartal, Perseroan optimistis dapat mencapai target tahun ini dengan volume penjualan batubara sebesar 3,3 juta ton dan volume jasa muatan kapal sebesar 10,95 juta ton.

“Tentunya dengan volume loading batubara ke kapal telah mencapai volume tertinggi pada September 2024, atau sebesar 970 ribu ton batubara per bulan, kami masih optimis untuk mencapai target tahun ini pada 4Q 2024,” jelas Vincent.

“Dari segmen penjualan batubara, permintaan batubara yang cenderung meningkat pada semester kedua tahun ini menjadi katalis positif bagi RMKE. Harga penjualan batubara cenderung stabil mendekati musim dingin. Kondisi geopolitik dan ekonomi yang belum stabil juga menjadikan batubara sebagai opsi sumber energi yang kompetitif. Hal ini masih menjadi peluang bagi RMKE ke depannya,” kata Vincent.

“Pada sisa waktu tahun 2024 dan ke depannya, kami semakin optimistis dapat meningkatkan volume jasa angkutan dan penjualan batubara dengan realisasi penambahan pelanggan baru seiring dengan penyelesaian fasilitas hauling road batubara menuju PTBA dan beberapa tambang yang akan selesai pada tahun ini. Dengan penyelesaian jalan tersebut RMKE dapat mulai mengangkut batubara PTBA dan beberapa tambang lainnya pada tahun 2025,” tambah Vincent.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *