Jakarta, MinergyNews– Pemerintah tengah gencar mencanangkan kebijakan industri nasional sebagai negara industri maju baru dan menargetkan sektor industri dalam negeri untuk mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan laju perekonomian. Berkaitan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan dengan mengalami pertumbuhan di kisaran 5% sehingga di butuhkan akselerasi peran industri nasional yang kuat akan inovasi sebagai pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Hal inilah yang mendasari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar Kongres ke XXI dan Dialog Nasional dengan mengangkat tema ‘Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas: Mewujudkan Kedaulatan Industri Indonesia’ yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat pada tanggal 6-7 Desember 2018 mendatang.
Momentum Kongres PII XXI dan Dialog Nasional ini merupakan salah satu langkah strategis, yang dilakukan dalam meluncurkan roadmap Making Indonesia 4.0 yang menargetkan Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 besar ekonomi dunia tahun 2030 mendatang. Roadmap ini dapat menjadi pegangan para industriawan untuk memahami langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk menyongsong era industri 4.0 yang ditahap awal akan fokus pada 5 sektor prioritas yaitu Industri Makanan dan Minuman, Industri Tekstil dan Busana, Industri Otomotif, Industri Elektronik dan Industri Kimia.
Sektor prioritas tersebut adalah sektor yang diyakini mempunyai daya ungkit besar dalam hal penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industry lainnya serta kecepatan penetrasi pasar.
Kongres PII XXI dan Dialog Nasional dengan mengangkat tema ‘Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas: Mewujudkan Kedaulatan Industri Indonesia’ ini merupakan isu utama yang merupakan langkah awal sebagai perwujudan kemajuan industri Indonesia yang diselenggarakan dalam situasi ekonomi saat ini yang secara internal dihadapkan dengan tantangan rendahnya produktivitas, penguasaan dan pengembangan teknologi terbaru, kemampuan inovasi serta perbaikan standard kerja, dalam pelibatan PII oleh pemerintah dalam konteks pembangunan infrastruktur seluruh sektor sedangkan secara eksternal PII harus mempersiapkan insinyur-insinyur professional yang berdaya saing untuk berhadapan dengan insinyur asing.
Setelah 3 tahun, PII kembali akan menyelenggarakan Kongres yang ke XXI sebagai langkah yang telah dilakukan PII untuk terus disempurnakan dan diperkaya agar PII menjadi tumpuan pengembangan para insinyur. Kongres PII XXI tahun 2018 ini sangat penting sebagai tonggak tantangan keinsinyuran dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat. Khususnya memasuki revolusi industri generasi ke empat (Industry 4.0) yang diikuti oleh pemutakhiran seluruh sektor untuk menerapkan IOT (Internet Of Things). Tantangannya adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah untuk berkontribusi dalam Indonesia yang mandiri dan maju. Seluruh daya akal dan tenaga perlu dapat dimaksimalkan untuk menjawab tantangan ini.
Secara dekat, diadakannya Kongres PII ke XXI kali ini merupakan sejarah PII yang telah menginjak usia 66 tahun, suatu perjalanan organisasi yang cukup panjang, namun dalam perkembangan yang dihadapi saat ini, ditengah berbagai perubahan yang terjadi, PII harus terus membangun energi segar agar terus dapat memutakhirkan organisasi profesi insinyur ini untuk selalu tampil menjawab berbagai kecenderungan dan perubahan yang dihadapi. Sehingga kongres ini dapat memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kontribusi keinsinyuran untuk masyarakat dan negara, selain untuk selalu meningkatkan profesionalisme insinyur dalam kompetisi global.
Ir. Made Dana Tangkas, M.Si, IPU selaku Ketua Panitia Penyelenggara merasa antusias dan senang dapat menyelenggarakan Kongres PII ke XXI dan Dialog Nasional ini.
Menurut dirinya, kongres ke XXI mendatang merupakan masih dalam suasana yang berdekatan dengan beberapa acara keinsinyuran seperti CAFEO Conference of ASEAN Federation Engineering Organization di Singapore dan membawa tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan kongres PII XXI dan Dialog Nasional ini.
“PII akan mendukung untuk tetap mengirimkan delegasi ke CAFEO,” ujarnya kepada awak media, Jumat malam di Jakarta (16/11/2018).
Made berharap, dengan diadakannya kegiatan ini dapat menghasilkan langkah besar ke depan untuk kemajuan keinsinyuran di Indonesia maupun hingga ASEAN. “Kami mengharapkan peran dan partisipasi para insinyur seluruh pengurus PII baik di pusat maupun wiayah dan cabang serta dukungan semua pihak yang berkepentingan dengan kemajuan keinsinyuran Indonesia bagi keberhasilan Kongres PII XXI dan Dialog Nasional ini sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara Indonesia,” katanya.
Selain itu, tambah Made, “Semoga ajang ini menjadi bagian momentum pertumbuhan Indonesia yang dilandasi kemandirian teknologi dan kemajuan negara Indonesia dari inovasi, daya saing dan nilai tambah yang dihasilkan insinyur, agar di tahun 2025 dan 2045 tercapai semua capaian yang diprediksi dari kekuatan nasional”.
Sebagai informasi, Kongres PII XXI akan diselenggarakan di kota Padang selama dua (2) hari bertempat di Grand Inna Hotel Convention & Exhibition. Kota Padang menjadi tempat Kongres setelah Pengurus wilayah Sumatera Barat dan Pengurus cabang Padang membuat pengajuan untuk menjadi tuan rumah kongres, yang sebelumnya sebanyak 2 kali kongres diselenggarakan di ibukota negara, Jakarta dan di tahun 2009 diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara.
Seputar PII
Didirikan oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo pada tanggal 23 Mei 1952 di Bandung.
Memiliki visi menjadi pendorong kemandirian bangsa dan sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui pengembangan kompetensi profesi keinsinyuran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki misi untuk menjadikan insinyur yang berdaya saing dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi kesejahteraan dan kemakmuran Bangsa.
PII memiliki lebih dari 140 cabang dengan 14 wilayah yang mengkoordinasikan kegiatan cabang. Masing-masing dengan pengurus cabang dan pegurus wilayah. Jumlah anggota terbesar berada di wilayah DKI Jakarta dan di Tingkat cabang Jakarta Selatan memiliki jumlah anggota terbesar.