Jakarta, MinergyNews– PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal pertama tahun 2025. Kinerja positif ini diraih berkat pertumbuhan yang signifikan pada bisnis segmen jasa batubara.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menjelaskan RMKE mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 51,5 miliar atau meningkat 36,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Namun pendapatan usaha turun 42,5 persen menjadi Rp 336,8 miliar, akibat penurunan pada segmen penjualan batubara sebesar 63,8 persen.
Meski begitu, RMKE mampu mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 18,3 persen menjadi Rp 84,6 miliar. Hal ini ditopang oleh kinerja segmen jasa batubara yang tumbuh 89,8 persen menjadi Rp 70,2 miliar, dengan margin laba kotor meningkat signifikan dari 29 menjadi 41,1 persen.
“Kontribusi laba kotor dari segmen jasa mencapai 83 persen, hal ini semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai perusahaan jasa logistik batubara yang terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia,” ujar Vincent dalam jumpa pers yang dilakukan secara daring, Senin (5/5).
Dalam kesempatan itu, dia juga memaparkan bahwa pada kuartal pertama 2025, RMKE mencatat kinerja keuangan yang sehat dilihat dari ekuitas perusahaan naik 3,0 persen menjadi Rp 1,8 triliun, sementara liabilitas berhasil ditekan hampir 24,9 persen menjadi Rp 482,2 miliar.
Hal ini membuat posisi keuangan RMKE makin kuat, dengan rasio utang terhadap modal (DER) turun menjadi hanya 0,17 kali. Perusahaan juga berhasil menjaga arus kas dari operasional tetap positif sebesar Rp 101,7 miliar ditopang oleh kinerja segmen jasa batubara.
Menurut Vincent, pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam mengoptimalkan efisiensi operasional. RMKE juga terus memperkuat segmen bisnis jasa batubara untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Hingga Maret 2025, RMKE telah berhasil memuat 2,0 juta MT batubara ke 259 kapal dan membongkar 721 rangkaian kereta dengan total kapasitas 1,9 juta MT batubara. Peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batubara ini tidak terlepas dari on-time performance (OTP) bongkar kereta yang dikelola dengan rata-rata waktu 3 jam 5 menit per kereta hingga periode kuartal pertama tahun ini.
“Capaian ini tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelayanan tepat waktu, tetapi juga membantu menghindari potensi denda keterlambatan dan meningkatkan produktivitas logistik secara keseluruhan,” papar Vincent.
Hauling Road
Ke depan, RMKE akan terus memperkuat posisinya melalui peningkatan volume jasa batubara dan optimalisasi efisiensi operasional. Dengan segera beroperasinya hauling road baru, perusahaan ini menargetkan terciptanya layanan logistik yang semakin terpadu dari hulu ke hilir.
Tahun ini, RMKE juga akan mendapat tambahan volume jasa dari dua pelanggan baru, yaitu PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU), dua pemegang IUP di Muara Enim, Sumatera Selatan.
“Kami optimistis fasilitas hauling road ini akan menjadi solusi strategis terhadap tantangan logistik di Sumatera Selatan sekaligus membuka akses yang lebih luas ke sejumlah area tambang potensial di sekitar jalan tersebut. RMKE selalu berkomitmen untuk memberikan layanan jasa logistik yang terintegrasi dan menjadi support utama dalam memastikan energy security nasional maupun global,” ungkap Vincent.