Pembangunan Terminal LNG akan Diperbanyak

Jakarta, MinergyNews– Kementerian ESDM  mendorong pembangunan terminal mini LNG dengan moda transportasi truk untuk wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. Hingga tahun depan, sekitar 6 terminal mini LNG akan kembali diresmikan dan diharapkan semakin banyak wilayah Indonesia yang terlistriki.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto pada acara Gas Indonesia Summit and Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu (1/8), menyatakan, terminal mini LNG sangat tepat digunakan untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan.  Rencananya terminal mini LNG dengan moda transportasi truk  yang dibangun PT Pertamina akan diresmikan lagi di Jayapura, Kendari, Ternate, Nabire dan Flores. Pasokan LNG berasal dari Kilang Bontang. Sedangkan PT PGN akan membangun di Papua dengan LNG yang dipasok dari Kilang Tangguh.

“Jadi kecil-kecil saja (terminal LNG) karena kan untuk pulau-pulau. Kalau (terminal LNG) yang besar-besar sudah ada FSRU milik Nusantara Regas dan FSRU Lampung,”ujar Djoko.

Terminal mini LNG telah digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. PLTG  Sambera berkapasitas 2×20 MW merupakan pembangkit listrik pertama yang menggunakan regasifikasi LNG dengan moda transportasi truk di Indonesia. Setiap hari, sebanyak 24 truk bergantian mengisi PLTG setiap 2 jam sekali.

Dengan masuknya LNG, biaya energi primer  yang dihemat sebesar Rp 70 miliar per tahun. Penggunaan LNG juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit sebesar 38%.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *