PLN Kembangkan EBT di Sulut

Jakarta, MinergyNews–  Seiring rencana pengembangan kellistrikan di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo untuk mensuksekan program 35000 MW, PT PLN (Persero) kini tengah membangun PLTU Sulut 1 di Boroko.

Dalam rentang waktu 2017-2021, PLN Suluttenggo juga memberikan perhatian terhadap lingkungan dengan mengembangkan pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti 4 unit pembangkit tenaga panas bumi, 3 unit pembangkit tenaga mikro hidro, 7 unit pembangkit tenaga surya serta 2 unit tenaga biomassa dan tenaga angin.

General Manager Wilayah SulutGo Baringin Nababan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta mengatakan, dengan banyaknya pembangkit yang dikembangkan PLN maka akan semakin banyak masyarakat yang menikmati listrik dan dengan demikian roda perekonomian nasional akan semakin tumbuh dan berkembang.

“PLN Wilayah Suluttenggo juga telah meresmikan penyambungan listrik kepada desa yang belum berlistrik di 4 desa, yaitu Sub Desa Paisulelang, Desa Bahari Makmur, Dusun Tiga Lompongan di Luwuk-Sulawesi tengah, dan Desa Perjuangan di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sebagai kado Natal dan tahun baru. Salah satu desa yang menarik perhatian adalah Sub Desa Paisulelang terletak di utara Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah, sejak tahun 2000 setelah bencana alam gempa bumi, masyarakat desa Paisulelang hidup tanpa merasakan aliran listrik selama 16 tahun lamanya,” ujarnya.

Nababan menjelaskan, warga Desa Paisulelang sangat antusias dan sangat senang listrik bisa masuk pada tahun ini setelah 71 tahun Indonesia merdeka. Rasa senang itu di buktikan oleh warga Paisulelang dan desa Lokotoy dengan  merelakan pohon-pohon yang terkena jalur jaringan untuk ditebang.

Sebagai satu-satu nya pembeli energi Listrik dari Panasbumi diharapkan melalui PLTP Lahendong khususnya 1 – 4 yang digarap langsung oleh PLN, dapat menekan tarif listrik Panasbumi yang saat ini masih diatas harga jual listrik sesuai TDL yang ditetapkan oleh Pemerintah, mengingat pengembangan Panasbumi beresiko tinggi dan saat ini masih sangat mahal biaya investasinya. Sistem hulu ke hilir ini tentu akan dapat menekan biaya tarif listrik Panasbumi.

Penyaluran energi listrik dari PLTP Lahendong sekaligus menjadi bukti keseriusan PLN mendukung penuh upaya Pemerintah untuk menggenjot pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang ditargetkan dapat mencapai sekitar 23% dari total bauran energi pada tahun 2025. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sulawesi Utara jika seluruhnya telah beroperasi akan memiliki kapasitas 120 MW yang terdiri dari Unit 1 sampai unit 6 yang masing-masing berkapasitas 20 MW.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *