Tokyo, MinergyNews– INPEX Corporation bergabung dengan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap melalui anak usahanya, INPEX Geothermal, Ltd. Aksi korporasi ini diharapkan bisa mempercepat inisiatifnya yang ditujukan untuk bisnis PLTP, dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkannya melalui pengembangan minyak dan gas bumi (migas).
Bergabungnya INPEX di Proyek PLTP Rantau Dedap disambut gembira PT Supreme Energy, yang melalui anak usahanya PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) mengelola proyek pembangkit listrik tersebut. SERD merupakan usaha patungan dari Supreme Energy, ENGIE, serta Marubeni Corporation dan Tohuku Electric Power Co.
“Supreme Energy menyambut gembira atas masuknya Inpex Corporation ke dalam joint venture. Dengan latar belakang yang luas dan lama di bidang migas di Indonesia, hal ini juga akan memperkuat sinergi para shareholder untuk mendukung operasi pembangkitan saat ini dan pengembangan proyek-proyek Supreme Energy di kesempatan berikutnya,” ujar President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto, Senin (31/10).
Kepastian bergabungnya INPEX di proyek PLTP Rantau Dedap disampaikan dalam pernyataan resmi dari perusahaan asal Jepang tersebut yang dikeluarkan, Selasa (25/10). INPEX bergabung dengan proyek PLTP Rantau Dedap dengan mengakuisisi 27,4 persen saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang dimiliki oleh ENGIE. INPEX mengakuisisi saham dari ENGIE melalui INPEX Geothermal.
Masuknya INPEX di Proyek PLTP Rantau Dedap menjadikan komposisi pemegang saham SERD berubah. Awalnya, Engie 37,4 persen, MeriT (gabungan Marubeni dan Tohuku) 37,4 persen, dan Supreme Energy 25,2 persen. Setelah saham ENGIE diakuisi oleh INPEX dan MeriT, komposisi pemegang saham menjadi MeriT 47,4 persen, INPEX 27,4 persen, dan Supreme Energy 25,2 persen.
Saat ini, PLTP Rantau Dedap beroperasi secara komersial dengan kaspitas 98,4 megawatt (MW) dan menghasilkan volume listrik yang setara dengan apa yang dikonsumsi oleh sekitar 450.000 rumah tangga di Sumatera per tahun.
Proyek PLTP Rantau Dedap berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan Indonesia, dan telah dilaksanakan bersama oleh ENGIE, Marubeni Corporation, Tohoku Electric Power Co., Inc. dan PT Supreme Energy. Proyek ini dioperasikan dalam usaha bersama keempat perusahaan tersebut, yakni di PT Supreme Energy Rantau Dedap.
Dalam pernyataan resminya, INPEX menyatakan akan mempercepat inisiatifnya yang ditujukan untuk bisnis PLTP, yang dapat memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan melalui pengembangan migas. INPEX juga akan secara proaktif terlibat dalam reformasi struktur energi menuju realisasi masyarakat nol karbon sambil memenuhi tanggung jawabnya untuk pengembangan dan pasokan energi yang stabil.
“INPEX berusaha untuk meningkatkan dan menekankan inisiatif energi terbarukan, yang merupakan salah satu dari 5 bisnis bersih nol yang digariskan dalam “Visi INPEX @ 2022” perusahaan yang diumumkan pada 9 Februari 2022,” tulis pers release tersebut.