Jakarta, MinergyNews– Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina catatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan capaian produksi gas naik 27% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu PEPC juga berhasil membukukan laba bersih USD 817,6 juta di tahun 2024, nilai ini meningkat dari tahun 2023 yang mencatatkan laba sebesar USD 805,8 juta.
Kinerja operasi positif yang diraih PEPC ini, didapatkan dari produksi minyak dan kondensat sebesar 24,82 juta barel minyak (MMBO) dan gas 96,67 miliar standar kaki kubik (BSCF). Sementara produksi rata-rata per hari mencapai 67,81 ribu barel per hari (MBOPD) untuk minyak dan 264,13 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas dengan tambahan cadangan reserve migas (P1) sebesar 12,99 MMBOE dari lapangan Jambaran – Tiung Biru dan Banyu Urip.
Direktur Utama PEPC, Muhamad Arifin menyampaikan bahwa tahun 2024 merupakan milestone penting dalam sejarah perusahaan, dimana Lapangan Unitisasi Gas Jambaran- Tiung Biru (JTB) telah berhasil mendapatkan persetujuan Place Into Service (PIS).
“Dengan didapatkannya persetujuan PIS untuk lapangan JTB, tentu berdampak positif bagi perusahaan baik secara teknis maupun financial. Hal ini juga merupakan salah satu dorongan besar bagi PEPC untuk turut dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan astacita swasembada energi”, ujar Arifin.
Pencapaian kinerja PEPC berhasil diwujudkan melalui operasional migas tanpa kecelakaan kerja dengan 67.668.400 jam selamat. Prestasi ini telah mendapatkan rekognisi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada ajang Subroto Award melalui kategori Zero Accident. Sebelumnya PEPC juga telah mendapatkan penghargaan di bidang keselamatan kerja Kategori ‘Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan’ yaitu Patra Nirbhaya Karya dan kategori ‘Pembinaan Keselamatan Migas’ yaitu Patra Karya Raksa Tama.
PEPC menjalankan program strategis yang mendorong pencapaian produksi berbasis pada Environment, Social and Govenance (ESG). Tahun 2024, PEPC melaksanakan penamanan 183.771 pohon untuk mendukung program dekarbonisasi, disamping itu PEPC juga menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis lingkungan dan peningkatan ekonomi kelompok masyarakat. Pada aspek kepatuhan, PEPC mendapatkan penilaian kategori “Sangat Baik” dengan score 88,354 atas penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan menjalankan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
Pemegang saham utama, Pertamina Hulu Energi (PHE) menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih PEPC. “PHE sebagai pemegang saham memberikan apresiasi atas keberhasilan PEPC dalam menjaga kinerja bisnis dan produksi di tahun 2024. PEPC berhasil menjalankan operasi migas yang aman dengan hasil produksi gas yang meningkat. PHE mendorong inovasi dan pelaksanaan rencana strategis di 2025 dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan”, ucap Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi, Pertamina Hulu Energi.